Kabupaten Jember adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang beribukota di Jember. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso di utara, Kabupaten Banyuwangi di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Kabupaten Lumajang di barat. Kabupaten Jember terdiri atas 31 kecamatan.
Kota Jember dahulu merupakan kota administratif, namun sejak tahun 2001 istilah kota administratif dihapus, sehingga Kota Administratif Jember kembali menjadi bagian dari Kabupaten Jember. Jember merupakan pusat regional di kawasan timur tapal kuda. Di kota ini terdapat perguruan tinggi negeri, Universitas Jember. Hari jadi Kabupaten Jember diperingati setiap tanggal 1 Januari.
SEJARAH
Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Staatsbland Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928 dan sebagai dasar hukum mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929. Pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan ketentuan tentang penataan kembali pemerintah desentralisasi di wilayah Provinsi Jawa Timur, antara lain dengan menunjuk Regenschap Djember sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, 21 Agustus 1928.
Pemerintah Regenschap Jember yang semula terbagi dalam tujuh Wilayah Distrik, pada tanggal 1 Januari 1929 sejak berlakunya Staatsbland No. 46/1941 tanggal 1 Maret 1941 Wilayah Distrik dipecah menjadi 25 Onderdistrik, yaitu:
- Distrik Jember, meliputi onderdistrik Jember, Wirolegi, dan Arjasa.
- Distrik Kalisat, meliputi onderdistrik Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, dan Sukowono.
- Distrik Rambipuji, meliputi onderdistrik Rambipuji, Panti, Mangli, dan Jenggawah.
- Distrik Mayang, meliputi onderdistrik Mayang, Silo, Mumbulsari, dan Tempurejo.
- Distrik Tanggul meliputi onderdistrik Tanggul, Sumberbaru, dan Bangsalsari.
- Distrik Puger, meliputi onderdistrik Puger, Kencong Gumukmas, dan Umbulsari.
- Distrik Wuluhan, meliputi onderdistrik Wuluhan, Ambulu, dan Balung.
Dengan dasar Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1976 tanggal 19 April 1976, dibentuklah Wilayah Kota Jember dengan penataan wilayah-wilayah baru sebagai berikut:
- Kacamatan Jember dihapus,
- Dibentuk tiga kecamatan baru, masing-masing Sumbersari, Patrang dan Kaliwates.
- Kecamatan Wirolegi menjadi Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Mangli menjadi Kecamatan Sukorambi.
Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah sejak 1 Januari 2001 sebagai tuntutan No 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember telah melakukan penataan kelembagaan dan struktur organisasi, termasuk penghapusan lembaga Pembantu Bupati yang kini menjadi Kantor Koordinasi Camat. Selanjutnya, dalam menjalankan roda pemerintah di era Otonomi Daerah ini Pemerintah Kabupaten Jember dibantu empat Kantor Koordinasi Camat, yakni:
- Kantor Koordinasi Camat Jember Barat di Tanggul
- Kantor Koordinasi Camat Jember Selatan di Balung
- Kantor Koordinasi Camat Jember Tengah di Rambipuji
- Kantor Koordinasi Camat Jember Timur di Kalisat
Jember memiliki luas 3.293,34 Km2 dengan ketinggian antara 0 - 3.330 mdpl. Iklim Kabupaten Jember adalah tropis dengan kisaran suhu antara 23oC - 32oC. Bagian selatan wilayah Kabupaten Jember adalah dataran rendah dengan titik terluarnya adalah Pulau Barong. Pada kawasan ini terdapat Taman Nasional Meru Betiri yang berbatasan dengan wilayah administratif kabupaten Banyuwangi. Bagian barat laut (berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo adalah pegunungan, bagian dari Pegunungan Iyang, dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 m). Bagian timur merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Ijen. Jember memiliki beberapa sungai antara lain Sungai Bedadung yang bersumber dari Pegunungan Iyang di bagian Tengah, Sungai Mayang yang persumber dari Pegunungan Raung di bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang bersumber dari Pegunungan Semeru di bagian barat.
ADMINISTRASI
- Koordinasi Camat: 4
- Kecamatan: 31
- Dusun: 201
- Rukun Warga: 4154
- Rukun Tetangga: 14714
- Lingkungan: 902
- Stasiun Jember merupakan stasiun terbesar di Kabupaten ini, dan merupakan pusat dari Daops IX Jember yang mengatur stasiun dari Pasuruan hingga Banyuwangi. Di samping stasiun-stasiun kecil lainnya di Tanggul, Rambipuji, dan Kalisat. Jember dilintasi jalur kereta api, yang menghubungkan Jember dengan kota-kota lain di Pulau Jawa, yaitu Purwokerto, Yogyakarta, Jombang, Surabaya, Probolinggo, Lumajang, dan Banyuwangi. Di Jember juga terdapat stasiun-stasiun kecil seperti Bangsalsari, Mangli, Arjasa, Kotok, Ledokombo, Sempolan, Garahan. Stasiun ini hanya digunakan ketika terjadi persilangan kereta api dan hanya digunakan oleh kereta api ekonomi seperti Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) dan kereta Pandanwangi (Jember - Banyuwangi). Jalur kereta api Kalisat-Situbondo kini tidak lagi beroperasi.
- Terminal Bus "TAWANG ALUN" merupakan terminal utama yang melayani jalur Surabaya - Jember - Banyuwangi (lewat Tanggul), Surabaya - Jember - Banyuwangi (lewat Kencong - Balung dan atau Ambulu) yang juga melewati kota Lumajang. Terminal ini juga melayani jalur Bus Patas (cepat terbatas) Jember - Surabaya, Jember - Malang, serta Jember - Denpasar. Untuk jalur Jember - Bondowoso - Situbondo dilayani oleh Terminal Bus "ARJASA" yang terletak di Kecamatan Arjasa. Selain itu terdapat pula terminal-terminal kecil yang dihubungkan oleh angkutan antar dalam kota (Lyn) seperti Terminal Ajung, Terminal Pakusari, dan Terminal Tanggul. Bus Kota dapat ditemui di Kota Jember yang menghubungkan Terminal Tawang Alun - Terminal Arjasa (Kode Trayek "A" dan "B") dan Terminal Tawang Alun - Terminal Pakusari (Kode Trayek "D" dan "E"). Jasa taksi dengan Argometer juga banyak ditemui di Kota ini.
- Bandara Notohadinegoro merupakan bandara lokal yang sudah dibuka untuk umum. Bandara ini melayani penerbangan Jember - Surabaya P.P.
Mayoritas penduduk Kabupaten Jember terdiri atas Suku Jawa dan Suku Madura, dan sebagian besar beragama Islam. Selain itu terdapat warga Tionghoa dan Suku Osing. Suku Madura dominan di Jember bagian Utara dan merupakan mayoritas di sejumlah tempat. Bahasa Jawa dan Madura digunakan di banyak tempat, sehingga umum bagi masyarakat di Jember menguasai dua bahasa daerah tersebut dan juga saling pengaruh tersebut memunculkan beberapa ungkapan khas Jember. Jember berpenduduk 2.146,571 jiwa (JDA, BPS 2007) dengan kepadatan rata-rata 651,79 jiwa/km2.
PEREKONOMIAN
Dengan sebagian besar penduduk masih bekerja sebagai petani, perekonomian Jember masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Di Jember terdapat banyak area perkebunan, sebagian besar peninggalan Belanda. Perkebunan yang ada dikelola oleh Perusahaan nasional PTP Nusantara dan Perusahaan daerah yaitu PDP (Perusahaan Daerah Perkebunan). Jember terkenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau utama di Indonesia. Tembakau Jember adalah tembakau yang digunakan sebagai lapisan luar/kulit crutu. dipasaran dunia tembakau Jember sangat dikenal di bremen, erman.
PENDIDIKAN
Kota Jember memiliki perguruan tinggi negeri Universitas Negeri Jember dan Politeknik Negeri Jember. Selain itu terdapat beberapa perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Moch. Seroedji, IKIP PGRI, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala. PPKIA (Pusat Pendidikan Komputer Indonesia Amerika) salah satu lembaga pendidikan luar sekolah, ada juga (PIKMI) pusat pendidkan progarm satu tahun yang berbasis komputer, (MAGISTRA UTAMA).
RUPA-RUPA
- Klub Sepak Bola Jember Persid (laskar Macan Sangar)Stadion Notohadinegoro pendukung Persidmania
- Makanan khas atau oleh-oleh khas Jember adalah tape dan suwar-suwir.
- Masakan khas adalah Ayam pedas Jember, nasi goreng Jember
- Selain dikenal sebagai daerah tapal kuda, Jember dikenal juga dengan sebutan daerah 1.000 gumuk atau bukit karena memiliki setidaknya 1.666 bukit yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember.
- Mulai bulan Agustus 2007, Jember mempunyai program tahunan yang disebut dengan Bulan Berkunjung ke Jember.
- Terdapat pula Jember Fashion Carnaval semacam karnaval fashion seperti di Rio de Jeneiro Brazil.
- Figur publik di bidang Seni dari Jember antara lain: Tattoo (Group Musik), Alm. Andy Liany (Musisi), Dewi Persik (Pesinetron dan Penyanyi), George Rudy (Aktor), Anang Hermansyah (Musisi), Opick (Musisi), Jack Lesmana (Musisi), dan Sujiwo Tejo (Budayawan).
- Figur publik di bidang Olah Raga antara lain: Muljadi (Bulu Tangkis).
- Tokoh Lain: Soetjipto Joedodihardjo (Kapolri Periode 09 Mei 1965 - 08 Mei 1968).
Sumber : wikipedia